Halo sahabat jasmerah, Admin disini akan membahas sejarah Dunia lagi nih. Seperti yang tertera di judul, Admin akan membahas Raja Cheoljong yang berasal dari Korea Selatan. Mau tau apa saja fakta yang akan Admin kupas? tetap baca sampai akhir ya!.
Cerita singkat Raja Cheoljong dipilih menjadi Raja
Raja Heonjeong (raja ke-24 Dinasti Joseon Korea) meninggal pada 25 Juli 1849, pemimpin kerajaan tersebut meninggalkan Korea dalam keadaan yang sedang berantakan. Meski sudah memimpin selama 15 tahun, namun nyatanya Raja Heonjeong tidak memiliki penerus tahta. Lalu muncul opsi untuk mengadopsi kerabat jauh untuk dianggat sebagai Raja berikutnya yang disarankan oleh Janda Ratu saat itu. Anak yang dipilih Ratu yaitu kerabat jauh kerajaan yang bernama Yi Won-beom, pria berusia 19 tahun dan kemudian dikenal sebagai Raja Cheoljong.
Raja Cheoljong muda yang ternyata buta huruf
Yi Won-beom yang lahir pada 25 Juli 1831 ini dinilai tidaklah layak jika dijadikan sebagai penerus Raja. Hal ini dikarenakan pada saat itu Yi Won-beom tidak bisa membaca. Pada usia 18 tahun, Cheoljong belum dapat membaca, termasuk pada saat pengangkatannya ke takhta kerajaan.
Ingin dijadikan sebagai Raja Boneka
Dengan keadaannya yang tidak bisa membaca satu hurufpun, muncullah niat untuk menjadikan Raja Cheoljong sebagai boneka yang dapat dipergerakkan dengan mudah.
Seorang petani miskin
Sebelum ditemukan dan diangkat sebagai raja, Cheoljong banyak menghabiskan waktunya di Pulau Ganghwa sebagai petani dan nelayan miskin. Pada tahun 1893, seorang misionaris Perancis, Charles-Antoine Pourthie mengklaim bahwa awalnya Yi Won-beom ditemukan dengan keadaan kotor seluruh tubuhnya.
Pemerintahan Raja Cheoljong
Disebutkan selama pemerintahan Raja Cheoljong, dia melarang perjudian dan monopoli perdagangan. Dia juga melakukan pertarungan keras melawan penyuapan dan koruptor di tempat-tempat tinggi. Ia juga melarang orang desa menangkap dan memukuli siapa pun yang termasuk golongan bawah. Meski kebijakan Raja Cheoljong dinilai sangat mulia, tetapi tampaknya tidak diikuti secara penerapan di kalangan bawah. Menurut catatan Charles Dallet tentang Korea pada tahun 1874, disebutkan bahwa saat itu pemerintahan Korea berada di ambang korupsi yang meluas dengan cepat. Diduga hal ini dimulai sekitar tahun 1860-1861, di mana saudara ipar raja bersekongkol agar pajak (dibayar dengan beras) dimuat ke kapal yang kemudian dikirim ke China dan beras tersebut dijual dengan harga empat kali lipat dari harga yang pantas di Korea.
Sumber Informasi :
- madura.tribunnews.com
- Lee, H. W., & Kim, H. (2012). A Research on the Disease of King Cheoljong in the Joseon Dynasty. The Journal of Korean Medical History, 25(2), 11-27.
0 Komentar