Dampak Politik, Budaya, Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan pada masa Kolonialisme, Sejarah Indonesia KD 3.3 kelas 10 k13


Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia pada hakikatnya merupakan bentuk penjajahan dan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang dimiliki oleh tanah air kita yaitu Indonesia.

Negara – Negara Barat yang pernah menjajah Indonesia yaitu :
a. Portugis
b. Inggris
c. Spanyol
d. Belanda

Tujuan

Tujuan mereka pada awalnya hanya untuk mencari rempah – rempah. Namun, seiring berjalannya waktu mereka mulai melakukan Kolonialisme dan Imperialisme ke daerah – daerah yang kaya akan rempah – rempah untuk kepentingan Negaranya sendiri.
Pada abad ke – 18, Belanda hampir menguasai daerah – daerah yg ada di Indonesia, hal ini jelas menguntungkan pihak Belanda karna mereka mengambil sumber daya alam yang orang pribumi miliki dengan cara yg kejam.
Mereka menggunakan tak – tik terjitunya yaitu Politik adu domba atau Devide et Impera, untuk memperoleh Kekuasaan yang lebih luas. Kehidupan dibawah penjajahan bangsa Barat memiliki dampak Positif dan Negatif.
Namun, pada kenyataannya Dampak Negatif  lebih dominan dari pada Dampak Positifnya. Berikut dampak yg ditimbulkan oleh para penjajahan bangsa Barat, khususnya Belanda baik dari segi Politik, Sosial, Ekonomi, maupun Pendidikan.

Dampak di bidang Politik

Kuatnya pengaruh dibidang politik, Pemerintah Kolonial Belanda tidak sekedar memengaruhi jalannya Pemerintahan Pribumi/Kekuasaan Kerajaan – Kerajaan yang ada di Indonesia. akan tetapi, juga dapat mengambil wilayah kekuasaan Kerajaan, dan tidak sedikit wilayah – wilayah kekuasaan Kerajaan yg ada di Indonesia diambil alih oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Wilayah kekuasaan yang diduduki oleh Kerajaan terus dipersempit, bahkan ada kerajaan yg hancur lebur akibat ulah para Kolonial Belanda. Berikut adalah pengaruh kolonialisme terhadap pemerintahan kerajaan :
a. Pemerintah kolonial ikut campur tangan dalam pemerintahan Kerajaan.
b. Kedudukan raja terikat oleh struktur pemerintahan kolonial.
c. Pemerintahan dibentuk dengan sistem sentralisasi yang pusatnya di Batavia (sekarang Jakarta).
Selain pemerintahan kerajaan, rakyat pribumi pun terkena dampak tersebut. Keberadaan rakyat Indonesia pada masa itu dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Situasi sebelum dijalankannya politik etis, dan
b. Situasi sesudah dijalankannya politik etis.
Situasi sebelum dijalankannya politik etis, kehidupan masyarakat terdiri atas tiga golongan, yaitu :
a. Masyarakat kalangan bawah, yaitu meliputi : kaum buruh, pedagang, petukang, dan pekerja rendah lainnya.
b. Masyarakat kalangan menengah, yaitu meliputi : petani yang memiliki tanah dan para pegawai pemerintahan kolonial Belanda.
c. Masyarakat kalangan atas, yaitu meliputi : Pemuka agama dan para Bangsawan.
Sedangkan keberadaan setelah dijalankannya politik etis, keberadaan masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya kalangan – kalangan pelajar.

Dmpak di bidang Ekonomi

Ketika pemerintah kolonial Belanda berkuasa, para pengusaha pribumi kedudukannya menjadi aparatur pemerintah kolonial, mereka tidak lagi mendapatkan penghasilan dan upeti seperti sebelumnya. Pendapatan mereka diganti dengan gaji menurut ketentuan pemerintah kolonial, akibatnya penghasilan mereka menurun drastis dari sebelumnya. Nasib rakyat, terutama para petani menanggung beban yg amat berat. Petani harus menanam tanaman yang diperintahkan pemerintah kolonial. Banyak barang dagangan mereka yang dijadikan Monopoli pemerintah kolonial Belanda, dan banyak pula rakyat yang bekerja sebagai kuli perkebunan. Rakyat juga mengalami hambatan di bidang kerajinan tangan, karena banyaknya barang – barang yang datang dari negeri Belanda. Mereka tidak bisa bergerak bebas di bidang perekonomian, karena pekerjaan mereka di awasi dan di batasi oleh pemerintah kolonial Belanda.

Dampak di bidang Sosial

Nasib rakyat Indonesia, khususnya para penguasa sangat buruk. Kedudukan mereka yang sebelumnya menjadi penguasa, berubah menjadi aparatur pemerintah kolonial Belanda. Derajat dan kehormatan mereka sebagai pemuka masyarakat pribumi menurun, kedudukan mereka tidak diakui oleh pemerintah kolonial Belanda. Mereka bukan lagi sebagai penguasa, melainkan pembantu dalam menjalankan pemerintahan kolonial. Sedangkan derajat kehidupan rakyat biasa dinjak – injak. Martabat dan hak mereka tidak mendapat pengakuan dan perlindungan. Keseharian mereka diliputi rasa takut, cemas, tidak percaya diri, bodoh dan terhina. Kedudukan sosial bangsa Indonesia dibagi menjadi 3 kelas, yaitu : kelas ke - satu diduduki oleh bangsa Barat, kelas ke - dua oleh Timur Asing, dan kelas ke – tiga diduduki oleh masyarakat pribumi.

Dampak di bidang Budaya

Dalam bidang ini, budaya Barat sangat berpengaruh dalam kehidupan rakyat Indonesia. walaupun tidak serta merta, kehidupan Barat sedikit demi sedikit berkembang menjadi tata kehidupan pribumi, mulai dari cara pergaulan, gaya hidup, bahasa dan cara berpakaian Barat mulai dikenal oleh kalangan kraton maupun masyarakat, dan terus berkembang mengikis tradisi – tradisi kraton maupun masyarakat. Selain itu agama Kristen juga mulai berkembang di Indonesia. bangsa Barat mulai memperkenalkan agama Kristen di Indonesia, mulai dari kerajaan – kerajaan sampai masyarakat biasa.

Dampak di bidang Pendidikan

Usaha – usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yg murah, terampil, dan terdidik. Selain itu Pemerintah Belanda menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai abad ke – 19 menunjukkan kecenderungan Politik dan Kebudayaan. Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat yang mempunyai jabatan lah yang dapat merasakan pendidikan, seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya. Para Pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat - rakyat jelata, dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh-bodohi oleh para kolonial Belanda.

Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain :
a. Munculnya golongan - golongan terpelajar di Indonesia.
b. Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga-tenaga kerja di perusahaan Belanda.
c. Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.

Posting Komentar

0 Komentar