Letak Geografis
Sungai Kuning bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.
Pertanian
Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam gandum, padi, teh, jagung dan kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin ( SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian.
Aksara dan Bahasa
Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu.
Pemerintahan
Pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu:
Sistem Pemerintahan Feodal:
kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis.
Sistem Pemerintahan Unitaris:
Kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.
Dinasti
Filsafat
1. Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse bernama Taoisme.
2. Ajaran Kong Fu Tse juga berdasarkan Tao. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan.
3. Ajaran Mo Ti mendasarkan pada Chien Ai, yakni cinta universal. Maksudnya, cinta yang tanpa pandang bulu, yakni mencintai sesama seperti mencintai dirinya sendiri. Jika setiap orang bertindak demikian, maka dunia akan damai.
Kepercayaan
Masyarakat Lembah Sungai Kuning pada awalnya menyembah Dewa Langit yang dipimpin oleh raja – raja mereka. Dalam perkembangan selanjutnya, sekitar 1750 SM telah berdiri negara-negara kota di Cina. Mereka dipimpin oleh seorang raja yang merangkap sebagai imam agama. Dalam pandangan masyarakat Cina, raja dianggap sebagai perantara bagi bumi terhadap langit. Oleh karena itu, di sekitar kehidupan raja selalu dikeramatkan.
Dewa-dewi dalam kepercayaan masyarakat cina
1. Syang-ti adalah dewa langit sekaligus dewa teringgi.
2. Feng-pa adalah dewa angin.
3. Lei-shih adalah dewa badai yang digambarkan sebagai Naga besar.
4. Tai-shan adalah dewa penguasa bukit suci.
Kebudayaan
A. Seni sastra
huruf Cina dibuat dengan suatu lambang yang menunjukkan pengertian.
B. Seni bangunan
1. Great Wall of China dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Chin. Dibangun selama 18 abad dan baru selesai pada masa pemerintahan Dinasti Ming (abad 17 M). 2. Kuil
kuil yang terkenal adalah Kuil Dewa Beijing.
3. Istana
Tujuan dibangun istana adalah untuk menghormati kaisar/raja. Karena kaisar dianggap sebagai jelmaan dewa yang memerintah Cina.
Peninggalan
Sekitar tahun SM bangsa Cina Kuno telah memiliki pengetahuan teknologi yang cukup tinggi. Hal ini terbukti dari sisa peninggalan yang ditemukan didaerah Lembah Sungai kuning seperti Tembok Raksasa, alat-alat rumah tangga, kuil, dan sebagainya.
0 Komentar