Proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia, Sejarah Indonesia KD 3.1 kelas 11 k13


Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Kolonialisme adalah perluasan wilayah dengan membentuk negara - negara koloni di seberang lautan dan tunduk pada negara induk, sedangkan imperialism adalah perluasan wilayah sampai di luar batas wilayah negara aslinya.

Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa Ke Indonesia


1. Proses masuknya bangsa Eropa di Indonesia ialah pada saat jatuhnya konstantinopel ke tangan Turki (1453), yang menyebabkan bangsa Eropa ingin mencari pusat atau sumber dimana rempah - rempah itu berada.

2. Ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat.

3. Kemajuan pengetahuan dan teknologi seperti kapal, kompas dan meriam.

4. Hasrat untuk menjelajahi dunia.

5. Melanjutkan perang salib.

6. Tulisan Marcopolo dalam bukunya Book of Various Experiences (keajaiban dunia) yang berisi kisah perjalanan Marcopolo yang menceritakan bahwa daerah Asia alamnya sangat indah, subur dan memiliki banyak kekayaan alam.

7. Buku tulisan Tom Pires (Suma Orriental) yang mengatakan bahwa Asia tanahnya sangat subur dan iklimnya baik.

8. Mewujudkan 3G yaitu Gold (mencari emas atau kekayaan), Glory (mencari kemuliaan atau kejayaan) dan Gospel (penyebaran agama Kristen.

Hal di atas mendorong bangsa barat berlomba melakukan penjajahan samodra dan berusaha mencari daerah Asia (Hindia Timur) guna mendapatkan rempah - rempah. Walaupun mereka saling berebut wilayah, mereka tak segan - segan memaksa penduduk pribumi untuk menjual hasil pertanian, tambang, hasil hutan hanya kepada bangsa barat yang paling pertama karena mereka merasa menguasai daerah tersebut. Daerah - daerah yang mereka perebutkan adalah kawasan Afrika, Asia dan Amerika.
Penjajahan Bangsa Eropa di Indonesia
Bangsa-bangsa barat melalui penjajahan samudra, berhasil mencapai Indonesia. Bangsa apa sajakah yang berhasil mendarat di Indonesia ? Bangsa barat yang berhasil mendarat di indonesia antara lain bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Kedatangan bangsa-bangsa eropa di indonesia pada awalnya melalui persekutuan dagan. Persekutuan dagang bangsa eropa berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.

1. Portugis

Melalui penjelajahan samudra, bangsa Portugis berhasil mencapai India (Calcutta) tahun 1498 dann berhasil mendirikan kantor dagangnya di Goa (1509). Tahun 1551, Portugis berhasil menguasai malaka, selanjutnya Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Maluku yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia.
Tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengirimkan beberapa buah kapal ke Maluku. Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan saling berebut menanamkan pengaruh kepada Portugis agar dapat membeli rempah-rempah dan membantu masyarakat Maluku menghadapi musuh-musuhnya.
 Pada saat itu, kesultanan Ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus. Sultan ternate itu meminta bantuan Portugis untuk mendirikan benteng di Ternate dengan tujuan agar ternate terhindar dari kemungkinan serangan dari daerah lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan pemintaan Sultan Ternate dengan mendirikan benteng Saint jhon. Pendirian benteng tersebut ternyata harus dibayar mahal oleh Ternate karena Portugis menuntut imbalan berupa hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Sultan ternate terpaksa harus menandatangani perjanjian monopoli perdagangan dengan Portugis.

Perjanjian monopoli perdagangan rempah-rempah tersebut ternyata menimbulkan kesengsaraan. Rakyat tidak dapat menjual rempah-rempah secara bebas, rakyat ternate harus menjual rempah-rempah kepada Portugis. Hal itu merugikan rakyat 
Oleh karena itu tejadi permusuhan antara rakyat ternate dan Portugis. Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di maluku, portugis juga aktif menyebarkan agama katolik dengan tokohnya Franciscus Xaverius.

2. Spanyol

Tahun 1521 bangsa spanyol berhasil untuk pertama kali mendarat di Tidore (Maluku) kemudian singgah di Bacan dan Jailolo. Mereka tergabung dalam ekspedisi megelhaens-del cano. Kedatangan bangsa spanyol di sambut baik oleh masyarakat setempat karena pada saat itu rakyat Maluku sedang bersengketa dengan Portugis.
Kedatangan spanyol di Maluku merupakan keberhasilan bangsa spanyol dalam mencapai daerah yang di idam-idamkan, yaitu daerah penghasil rempah-rempah. Orang-oran g spanyol senang berdagang di Maluku sehingga jumlahnya semakin banyak. Bagi portugis kehadiran spanyol merupakan pelanggaran atas hak monopoli nya. Akibatnya timbul persaingan antara Portugis dan Spanyol. Persaingan tersebut sejalan dengan pertentangan antara sultan Ternate dan Sultan tidore. Sultan ternate bersekutu dengan portugis, sedangkan sultan tidore bersekutu dengan Spanyol. Puncaknya Portugis dan Spanyol menempuh jalan perundingan yang di laksanakan di Saragosa (Spanyol) tahun 1529

 Perundingan itu menghasilkan kesepakatan yang disebut dengan Perjanjian Saragosa yang berisi :

a. Spanyol harus meninggalkan maluku dan melakukan perdagangan di Filipina
b. Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kep Maluku.
Dengan perjanjian teresebut, Spanyol segera meninggalkan Maluku, bangsa portugis berusaha keras menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku dengan praktik monopoli.

3.Belanda 

Sebelum datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah hasil kekayaan alam indonesia di Lisabon (ibukota Portugis) Pada masa itu, Belanda masih dalam penjajahan Spanyol. Tahun 1585 Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis di kuasai oleh bangsa Spanyol. Putusnya pendagangan rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis di Kuasai oleh bangsa Spanyol banyak menderita kerugian, Sejak saat itu bangsa Belanda memulai mengadakan penjelajahan samudra untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah, yaitu Indonesia. Bulan April 1595 Belanda memulai pelayarannya menuju nusantara dengan empat buah kapal dibawah pimpinan Cornelis de houtman dan De Keyzer, Pelayaran bangsa Belanda ke Indonesia melalui jalur pelayaran Portugis, Pelayaran de houtman memasuki wilayah Nusantara melalui selat sunda.

4. Inggris

Sejak abad ke-17, para pedagang Inggris sudah berdagang sampai di daerah India. Di India timur, para pedagang Inggris mendirikan kongsi dagang yakni East India Company (EIC) pada tahun 1600, dengan daerah operasinya adalah India. Pusat kekuasaan EIC adalah Kalkuta (India), dan dari kota inilah Inggris meluaskan wilayahnya ke Asia Tenggara. Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Covendish pada tahun 1579 mereka berhasil membawa rempah - rempah dari Maluku. Di bawah Gubernur Jenderal Lord Minto yang berkedudukan di Kalkuta dibentuk ekspedisi Inggris untuk merebut daerah - daerah kekuasaan Belanda yang ada di wilayah Indonesia. Inggris berhasil menjalin hubungan dagang dengan Aceh, Jayakarta, Banjar, Maluku dan Makassar. Tetapi Inggris tidak berhasil menanamkan pengaruh di Indonesia karena ketidak senangan rakyat yang memaksakan cara dagang menurut aturannya sendiri. Kemudian Inggris mengirimkan Kapten James Lancaster yang mendarat di Jawa dan Bali. Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raffles telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia. Berdasarkan perjanjian London tahun 1815, Inggris diharuskan mengembalikan kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda. Dan pada tahun 1816 Inggris melaksanakan kewajibannya itu.

Posting Komentar

0 Komentar