4 Jenis Historiografi dalam Sejarah - Materi kelas 10

Siapa yang tidak kenal tentang kisah cinta Rama dan Shinta yang terkenal itu? Kamu mungkin menyebutnya dengan dongeng atau cerita-cerita masa lalu. Tapi, tahukah kamu? Dalam ilmu sejarah, cerita-cerita semacam itu disebut dengan historiografi. Yuk, kita pahami lebih jauh mengenai historiografi dan jenis-jenisnya di artikel berikut ini!

Pengertian Historiografi

Historiografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu historia yang artinya sejarah, dan graphia yang artinya penulisan. Singkatnya, Historiografi adalah penulisan sejarah. Nah, tapi tidak sesederhana itu ya, kita bahas dulu lebih detail, ya. Kisah-kisah pewayangan atau cerita Rama-Shinta dan Hanoman adalah contoh dari historiografi. Historiografi sendiri adalah tulisan sejarah. Menurut Louis Gottschalk, historiografi adalah bentuk publikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, mengenai peristiwa atau kombinasi peristiwa-peristiwa di masa lampau. Historiografi sebagai cabang ilmu merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang perkembangan penulisan sejarah dari masa ke masa, atau dalam arti lain disebut dengan sejarah dari penulisan sejarah.

Jenis-jenis Historiografi 

Pembagian jenis historiografi di Indonesia dibagi berdasarkan ciri dan karakteristiknya. Berurutan dari historiografi tradisional, historiografi kolonial, historiografi nasional dan historiografi modern. Ini dia penjelasan dari 4 jenis historiografi tersebut:

1. Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang umumnya dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan. Sedangkan dari segi karakteristiknya, historiografi tradisional bersifat kultural dan politis, serta belum menggunakan metode ilmiah dalam penyusunannya, sehingga unsur subjektivitasnya tinggi.

2. Historiografi Kolonial

Historiografi Kolonial adalah penulisan sejarah yang berkembang pada masa Kolonial Belanda sejak abad ke-17 M hingga Pemerintahan Hindia Belanda pada abad ke-20 M. Fokus utama historiografi kolonial adalah kehidupan warga Belanda (Eropa) di Hindia Belanda karena ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa. Tujuan penulisannya untuk memperkuat kedudukan mereka di Indonesia.

3. Historiografi Nasional

Selanjutnya, yakni historiografi nasional. Ialah penulisan sejarah dengan bangsa Indonesia sebagai subjek utama. Model historiografi ini mulai marak setelah bangsa ini merdeka pada agustus 1945. Penulisannya bersifat Indonesiasentris, dengan tujuan untuk kepentingan menanamkan rasa nasionalisme kepada seluruh rakyat Indonesia. Sedangkan ciri dari historiografi nasional antara lain menggunakan perspektif nasionalisme Indonesia. Dari karakteristiknya, penulisan sejarah memiliki tujuan untuk kepentingan bangsa Indonesia. Tulisan sejarah sengaja dibuat berdasarkan perspektif bangsa Indonesia.

4. Historiografi Modern

Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik untuk mendapatkan fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah didapat melalui penetapan metode penelitian, memakai ilmu-ilmu bantu, adanya teknik pengarsipan, dan rekonstruksi melalui sejarah lisan. Masa ini dimulai dengan munculnya studi sejarah kritis, yang menggunakan prinsip-prinsip metode penelitian sejarah. Contoh historiografi modern adalah Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo dan Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson. Historiografi modern tentunya berkembang sesuai dengan zaman. Historiografi masa kini sudah semakin objektif dan kritis terhadap satu peristiwa sejarah.


Referensi:

Hendrayana. 2009. Sejarah 1: Sekolah Menengah Atas dan madrasah Aliyah Jilid 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Sumber Materi : 

https://www.ruangguru.com/blog/historiografi-sejarah

Posting Komentar

0 Komentar